Sekilas tentang Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran adalah disiplin organisasi yang berfokus pada aplikasi praktis dari pemasaran orientasi, teknik dan metode dalam perusahaan dan organisasi dan pengelolaan sumber daya sebuah perusahaan pemasaran dan kegiatan.

Apa itu analisa SWOT?

SWOT analysis (sering juga disebut matriks SWOT) adalah metode perencanaan terstruktur yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang terlibat dalam sebuah proyek atau dalam bisnis usaha.

Mata Kuliah: Pengantar Ekonomi Pembangunan

Ekonomi Pembangunan adalah suatu cabang ilmu ekonomi yang menganalisis permasalahan yang dihadapi oleh Negara Sedang Berkembang (atau yang biasa disingkat dengan NSB) dan mencari cara untuk mengatasi permasalahan tersebut agar negara tersebut dapat membangun perekonomiannya lebih cepat.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Wednesday, June 24, 2015

Pengantar Ekonomi Pembangunan Pertemuan Ketiga

MATA KULIAH : PENGANTAR EKONOMI PEMBANGUNAN PERTEMUAN : III (KETIGA) MATERI : TEORI PERTUMBUHAN & PEMBANGUNAN EKONOMI

Pengantar Ekonomi Pembangunan Pertemuan Ketiga
Pengantar Ekonomi Pembangunan Pertemuan Ketiga

I. MAZHAB HISTORISMUS Pola pendekatan pembangunan ekonomi yg berpangkal pada perspektif sejarah. Metode kajian bersifat induktif empiris. Fenomena ekonomi adalah produk perkembangan menyeluruh dan dalam tahap tertentu dlm sejarah. Dimulai di Jerman abad XIX s/d awal abad XX.

FRIEDRICH LIST (TH.1840) Pelopor Historismus, bahwa Tahap Perkembangan Ekonomi 5 tahap, yaitu dgn pendekatan cara produksi : 1. Tahap primitif 2. Tahap Beternak 3. Tahap Pertanian 4. Pertanian dan Industri Pengolahan (Manufacturing) 5. Pertanian, Industri Pengolahan & Perdagangan

BRUNO HILDEBRAND (1848) Terjadi Evolusi dalam masyarakat Kritik terhadap Frederich List => bahwa Pembangunan Ekonomi bukan dari cara produksi / cara konsumsi, tetapi cara distribusi, yaitu : 1. Perekonomian Barter (Natura) 2. Perekonomian Uang 3. Perekonomian Kredit

Kelemahan Teori Bruno : 1. Tdk jelas proses perkembangan dr tahap tertentu ke tahap berikutnya 2. Tdk memberi sumbangan yang berarti thd perlatan analitis di bidang ilmu ekonomi.

KARL BUCHER Sintesa Pendapat List dan Bruno Perkemb. Ekonomi ada 3 tahap : 1. Produksi untuk kebutuhan sendiri (subsisten) 2. Perekonomian Kota dimana pertukaran sudah meluas 3. Perekonomian Nasional dimana peran pedagang menjadi semakin penting

WALT WHITMAN ROSTOW (WW. ROSTOW) Sangat popular dan paling banyak komentar dari ahli Artikel : Economics Journal (Maret 1956) dimuat dlm Buku The Stages of Economics Growth (1960).

Menurut WW Rostow, Pembangunan Ekonomi merupakan suatu proses yg dpt menyebabkan : 1. Perubahan orientasi ekonomi, politik dan social yg pd mulanya berorientasi kpd suatu daerah menjadi berorientasi keluar. 2. Perubahan pandangan masyarakat mengenai jumlah anak dlm keluarga yaitu kesadaran utk membina keluarga kecil 3. Perubahan dlm kegiatan investasi masyarakat dari melakukan investasi yg tdk produktif menjadi investasi yg produktif 4. Perubahan sikap hidup dari adat istiadat yg kurang merangsang pemb. Ekonomi missal kurang menghargai waktu kerja dan orang lain WW Rostow membedakan pembangunan ekonomi ke dalam 5 tahap :

1. Tahap Masyarakat Tradisional (The Traditional Society) • Fungsi Produksi terbatas, cara produksi masih primitif • Tingkat produktifitas masyarakat rendah : utk sektor pertanian • Struktur sosial hirarkis : mobilitas vertical masyarakat kecil ; kedudukan masyarakat tidak berbeda dengan nenek moyang. • Kegiatan politik dan pemerintahan di daerah-daerah berada di tangan tuan tanah.

2. Tahap Prasyarat Tinggal Landas (The Preconditions for Take-Off) Masa transisi masyarakat mempersiapkan untuk mencapai pertumbuhan atas kekuatan sendiri (self sustained growth). Tahap ini memiliki 2 corak berbeda :

• Tahap Prasyarat Tinggal landas yg dialami negara Eropa, Asia, Timur Tengah dan Afrika : perombakan terhadap masyarakat tradisional yg sudah ada untuk mencapai tahap tsb. • Tahap Prasyarat Tinggal landas yg dialami negara born free (daerah imigran) (Amerika Serikat, Kanada, Australia dan Selandia Baru) : tanpa harus merubah sistim masyarakat tradisional yg sudah ada. 3. Tahap Tinggal Landas (The Take-Off) Pertumbuhan ekonomi selalu terjadi, Kemajuan pesat dalam inovasi atau terbukanya pasar-pasar baru.

Tiga ciri utama negara yg mencapai Tahap Tinggal Landas : 1. Kenaikan investasi produktif dari 5% atau kurang menjadi 10% dari PNB (Nett National Product). 2. Berkembangnya satu atau beberapa sector industri pemimpin (leading sector) dgn tingkat pertumbuhan tinggi 3. Tercapainya suatu kerangka dasar politik, social dan kelembagaan yg bisa menciptakan perkembangan sektor modern dan eksternalitas ekonomi yg menyebabkan pertumbuhan ekonomi.

Empat faktor untuk menciptakan leading sector : 1. Harus ada kemugkinan perluasan pasar bagi barang-barang yg diproduksi yg mempunyai kemungkinan utk berkembang dgn cepat 2. Dalam sector tsb hrs dikembangkan teknik produksi yg modern dan kapasitas produksi harus bisa diperluas 3. Harus tercipta tabungan dalam masyarakat dan para pengusaha harus menanamkan kembali keuntungannya untuk membiayai pembangunan sector pemimpin 4. Pembangunan dan transformasi teknologi sector pemimpin harus bisa diciptakan kebutuhan akan adanya perluasan kapasitas dan modernisasi sector-sektor lain.

Urutan Negara Lepas Landas & Leading Sector (WW Rostow) : (Masa Tinggal Landa : 20 – 25 tahun) :

4. Tahap Menuju Kedewasaan (The Drive to Maturity) Kondisi masyarakat sudah secara efektif menggunakan teknologi modern di hampir semua kegiatan produksi dan kekayaan alam. Sektor pemimpin baru akan bermunculan menggantikan sector pemimpin yang mengalami kemunduran.

Karakteristik non ekonomis pada tahap menuju kedewasaan : 1. Struktur dan keahlian tenaga kerja berubah Kepandaian dan keahlian pekerja bertambah tinggi. =>Sektor indusri bertambah penting peranannya =>Sektor pertanian menurun peranannya. 2. Sifat kepemimpinan dalam perush. mengalami perubahan. Peranan manajer professional semakin penting dan menggantikan kedudukan pengusaha pemilik. 3. Masy. bosan dgn keajaiban yg diciptakan industrialisasi shg timbul kritik-kritik. Negara yg mencapai tahap ini (WW Rostow) : Inggris (1850), USA (1900), Jerman dan Perancis (1910), Swedia (1930) Jepang (1940) Rusia dan Kanada (1950). 4. Tahap Konsumsi Tinggi (The Age og High Mass Consumption) Perhatian masyarakat menekankan pada masalah konsumsi dan kesejahteraan masyarakat bukan masalah produksi.

Tiga macam tujuan masyarakat (negara) yg ingin dicapai pada tahap ini : 1. Memperbesar kekuasaan dan pengaruh ke luar negeri dan kecenderungan berakibat penjajahan terhadap bangsa lain. 2. Menciptakan negara kesejahteraan (welfare state) (Negara Persemakmuran = Comment Wealth) dengan cara mengusahakan terciptanya pembagian pendapatan yg telah merata melalui sistim pajak progresif (semakin banyak semakin besar). 3. Meningkatnya konsumsi masyarakat melebihi kebutuhan pokok (sandang, pangan, papan) menjadi konsumsi terhadap barang tahan lama dan barang-barang mewah. Negara pertama mencapai tahap ini : USA ( th. 1920), Inggris (th. 1930), Jepang dan Eropa Barat (th. 1950) Rusia (Pasca Stalin)

II. MAHZAB ANALITIS

Teori-teori pembangunan ekonomi yang termasuk dalam mahzab ini berusaha mengungkapkan proses pertumbuhan ekonomi secara logis dan taat azaz (konsisten), tetapi sering bwersifat abstrak dan kurang menekankan kepada aspek empiris (historis)nya.

TEORI KLASIK 1. Adam Smith (1723-1790)

Dua aspek utama pertumbuhan ekonomi : • Pertumbuhan Output Total Unsur pokok dari sistem produksi suatu negara ada 3, yaitu :  Sumberdaya alam yang tersedia (atau faktor produksi tanah)  Sumberdaya insani (atau jumlah penduduk)  Stok barang modal yang ada

a. Pertumbuhan penduduk Menurut Adam Smit, jumlah penduduk akan meningkat jika tingkat upah yang berlaku lebih tinggi dari tingkat upah subsisten yaitu tingkat upah yang pas-pasan untuk hidup. Tingkat upah yang berlaku merupakan tarik menarik antara kekuatan permintaan dan penawaran tenaga kerja. Tingkat upah yang tinggi dan meningkat jika permintaan akan tenaga kerja (DL) tumbuh lebih cepat daripada penawaran tenaga kerja (SL)

2. David Ricardo (1772-1823)

Ciri-ciri perekonomian Ricardo : a. Jumlah tanah terbatas b. Tenaga kerja (penduduk) meningkat atau menurun tergantung pada apakah tingkat upah diatas atau dibawah tingkat upah minimal. c. Akumulasi modal terjadi bila tingkat keuntungan yang diperoleh pemilik modal berada diatas tingkat keuntungan minimal yang diperlukan untuk menarik mereka melakukan investasi. d. Kemajuan teknologi terjadi sepanjang waktu e. Sektor pertanian dominan

Wednesday, June 3, 2015

Pengantar Ekonomi Pembangunan Pertemuan Kedua

Pengantar Ekonomi Pembangunan

pembangunan_ekonomi_dan_indikator_pembangunan_ekonomi
Pembangunan Ekonomi dan Indikator Pembangunan Ekonomi.
Sebagaimana materi yang telah dipublish sebelumnya dalam artikel Pengantar Ekonomi Pembangunan: Pertemuan Pertama, maka artikel ini akan membahas tentang pertemuan kedua yang membahas tentang berbagai indikator pembangunan di suatu negara yang terdiri dari Indikator Moneter dan Indikator Non-Moneter. Berikut pembahasannya:

MATA KULIAH: PENGANTAR EKONOMI PEMBANGUNAN

PERTEMUAN : II (KEDUA)
MATERI : INDIKATOR PEMBANGUNAN

  1. INDIKATOR MONETER

    Indikator pembangunan dari sudut pandang moneter suatu negara dapat dicari dengan berbagai metode pendekatan, diantaranya adalah sebagai berikut:
    1. Pendekatan Pendapatan Perkapita

      Pendapatan perkapita selain bisa memberikan gambaran tentang laju pertumbuhan kesejahteraan masyarakat di berbagai negara juga dapat menggambarkan perubahan corak perbedaan tingkat kesejahteraan masyarakat yang sudah terjadi diantara berbagai negara.

      PENDAPATAN PERKAPITA PERTAHUN PERLU DIKETAHUI UNTUK:
      1. MEMBANDINGKAN TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DARI MASA KE MASA;
      2. MEMBANDINGKAN LAJU PERKEMBANGAN EKONOMI ANTARA BERBAGAI NEGARA;
      3. MELIHAT BERHASIL TIDAKNYA PEMBANGUNAN EKONOMI SUATU NEGARA.

      Kelemahan:
      1. Kelemahan umum pendekatan pendapatan perkapita sebagai indikator pembangunan (indeks kesejahteraan) adalah bersumber pada anggapan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat ditentukan oleh besarnya pendapatan perkapita.
      2. Kelemahan metodologis yang timbul karena perbandingan tingkat kesejahteraan antar masyarakat mengabaikan adanya perbedaan antara negara-negara sebagai berikut : struktur umur penduduk, distribusi pendapatan masyarakat nasional, metode perhitungan pendapatan dan perbedaan kurs.

      KELEMAHAN AD 1
      • KELEMAHAN METODOLOGIS & STATISTIS DALAM MENGHITUNG PENDAPATAN PERKAPITA DALAM NILAI MATA UANG SENDIRI MAUPUN MATA UANG ASING.
      • TERJADI PENAFSIRAN YANG SALAH / TERLALU RENDAH TERHADAP NEGARA MISKIN KARENA JENIS-JENIS KEGIATAN DI NEGARA MISKIN TERDIRI DARI UNIT-UNIT KECIL DAN TERSEBAR DI BERBAGAI PELOSOK SEHINGGA TIDAK DIMASUKKAN DALAM VARIABEL PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL.
      • NILAI TUKAR RESMI MATA UANG SUATU NEGARA DENGAN VALUTA ASING TIDAK MENCERMINKAN PERBANDINGAN HARGA KEDUA NEGARA, WALAUPUN DALAM TEORI DIKATAKAN NILAI TUKAR INI MENYATAKAN HARGA.

      KELEMAHAN AD 2
      FAKTOR-FAKTOR LAIN MENENTUKAN PENDAPATAN DARI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SUATU NEGARA
      1. FAKTOR EKONOMI :
        • STRUKTUR UMUR PENDUDUK
        • DISTRIBUSI PENDAPATAN TIDAK MERATA, SEBAGIAN TIDAK MENIKMATI HASIL PEMBANGUNAN.
        • CORAK PENGELUARAN MASYARAKAT BERBEDA
        • MASA LAPANG / WAKTU SENGGANG TINGGI
        • PEMBANGUNAN EKONOMI TDK HANYA UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT TETAPI JUGA HARUS MENGURANGI JUMAH PENGANGGURAN.
      2. FAKTOR NON EKONOMI :
        • PENGARUH ADAT ISTIADAT
        • KEADAAN IKLIM DAN ALAM SEKITAR
        • KETIDAKBEBASAN BERTINDAK DAN MENGELUARKAN PENDAPAT DAN BERTINDAK

    2. Indikator Kesejahteraan Ekonomi Bersih (Net Economic Welfare)

      Teori ini pertama kali dipaparkan oleh William Nordhaus dan James Tobin (1972). Sejak diperkenalkan oleh William Nordhaus dan James Tobin (1972), teori ini menyempurnakan nilai-nilai GNP untuk memperoleh indicator ekonomi yg lebih baik, dgn dua cara:
      1. Koreksi Positif: Memperhatikan waktu senggang (leisure time) dan perekonomian sector informal.
      2. Koreksi Negatif: Kerusakan lingkungan oleh kegiatan pembangunan

  2. INDIKATOR NON MONETER

    1. Indikator Sosial

      Diperkenalkan oleh Backerman ; dibedakan 3 kelompok:
      1. Usaha membandingkan tingkat kesejahteraan masyarakat di dua negara dengan memperbaiki cara perhitungan pendapatan nasional, dipelopori oleh Collin Clark dan Golbert dan Kravis.
      2. Penyesuaian pendapatan masyarakat dibandingkan dengan mempertimbangkan tingkat harga berbagai negara.
      3. Usaha untuk membandingkan tingkat kesejahteraan dari setiap negara berdasarkan data yang tidak bersifat moneter (non monetary indicators). Indikator non moneter yg disederhanakan (modified non-monetary indicators).

    2. Indeks Kualitas Hidup dan Indeks Pembangunan Manusia

      Morris D : Physical Quality of Life Index (PQLI) atau Indeks Kualitas Hidup (IKH) yaitu gabungan tiga faktor : tingkat harapan hidup, angka kematian dan tingkat melek huruf. Sejak thn 1990 UNDP mengembangkan indeks pembangunan manusia (Human Development Index = HDI) : (1) Tingkat harapan hidup (2) Tingkat melek huruf masyarakat dan (3) Tingkat pendapata riil perkapita masyarakat berdaya beli masing-masing negara. Besarnya indeks 0 s/d 1. Semakin mendekati 1 berarti indeks pembangunan manusianya tinggi demikian sebaliknya.

    3. Indeks Campuran

      BPS : Indikator Kesejahteraan Rakyat Susenas Inti (Core Susenas) Pendidikan : tingkat pendidikan, tingkat melek huruf & tingkat partisipasi pendidikan
      1. Kesehatan : rata-rata hari sakit, fasilitas kesehatan;
      2. Perumahan : sumber air bersih & listrik, sanitasi & mutu rumah;
      3. Angkatan kerja : partisipasi tenaga kerja, jumlah jam kerja, sumber penghasilan utama, status pekerjaan;
      4. Keluarga Berencana dan Fertilisasi : Penggunaan ASI, tingkat imunisasi, kehadiran tenaga kesehatan pada kelahiran, penggunaan alat kontrasepsi;
      5. Ekonomi : tingkat konsumsi perkapita;
      6. Kriminalitas : jml pencurian pertahun, jumlah pembunuhan pertahun, jumlah perkosaan pertahun;
      7. Perjalanan wisata : frekuensi perjalanan wisata pertahun;
      8. Akses di media massa : jumlah surat kabar, jumlah radio dan jumlah televisi.

DAFTAR PUSTAKA:

  1. Arsyad, Lincolin. 2004. Ekonomi Pembangunan, Edisi Keempat. Yogyakarta. BPSTIE-YKPN.